Kamis, 22 Oktober 2009

Tidak selamnya saweran itu buruk..........

Mendengar kata nyawer pasti anda memikirkan hal-hal yang berbau negative. Memang kebanyakan masyarakat menggunakan kata nyawer itu untuk menyawer biduan atau pertunjukkan lainnya. Dalam kesempatan kali ini saya mengubah sedikit tentang pandangan anda tentang menyawer, kata itu tidak selalu berbau kearah negative tetapi masih ada ke arah yang positifnya.

Di suatu daerah telah dijadikan kebiasaan menyawer menjadi kebudayaan, tentu menyawer yang bersifat positif, yaitu menyawer dalam membantu tetanggnya bila tetangganya itu dirawat rumah sakit atau tertimpa musibah. Disini mereka menanamkan jiwa kebersamaan yang hampir menghilang ditengah-tengah masyarakat sekarang. Di daerah itu masyarakatnya bersama-sama menyawerkan uangnya untuk meringankan beban dari tetangganya itu dengan saweran setiap orangnya dikenakan lima ribu rupiah, mungkin sangat kecil nominal yang disawerkannya tetapi mereka tidak melihat dari sedikit atau banyakanya jumlah saweran itu tetapi kebersamaan yang mereka harapkan. Namun dibalik itu semua pasti ada yang pro dan kontra, diamana pendatang yang baru tidak setuju dengan apa yang kebudayaan menyawer di daerah itu. Namun masyarakat lama mengerti dari ketidak setujunya mereka dari kebiasaan yang mereka lakukan selama ini. Mungkin tempat mereka dulu tunggal tidak ada kegiatan seperti ini. Disini nilai kebiasaan masyarakat menjadi kebudayaan yang sudah menjadi darah daging masyarakat di daerah itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar