Kamis, 22 Oktober 2009

Mengapa GSP bisa terjadi ????

Anda pasti bertanya-tanya apa sih GSP itu ? GSP itu Gendut Sekitar Perut atau nama kerennya itu hamil di luar nikah.

Di era pasar bebas saat ini dimana Indonesia ikut serta di dalamnya. Dipastikan kebudayaan dari luar banyak masuk ke Indonesia baik itu yang baik ataupun yang buruk sekalipun. Dalam kesempatan kali ini saya akan mengangkat kebudayaan negatif dari luar yang telah menyatu ditengah-tengah masyarakat sekarang ini, yaitu seks bebas. Dimana gaya pacaran anak-anak bangsa ini sudah jauh dari norma-norma agama yang mereka ikuti. Dari kaca penglihatan saya, mulai dari SD saja sudah mulai mengenal gaya pacaran yang sudah jauh dari norma yang ada. Semua ini tidak lepasnya dari peran serta keluarga dan masyarakat dimana kalau keluarga dan masyarakat tidak peduli dengan individu tersebut maka individu tersebut akan rusak moralnya .

GSP merupakan salah satu contoh akibat kurangnya perhatian dari keluarga dan masyarakat. GSP bisa terjadi karena kurangnya komunikasi antara individu tersebut dengan antar keluarga sehingga mengakibatkan kurangnya perhatian untuk individu tersebut dan kebanyakan penyebabnya terjadi GSP adalah kurangnya ilmu agama yang diberikan oleh orang tuanya. Seks bebas yang mulai menjamur ini sangat memperhatinkan bagi generasi muda terutama generasi yang masih dibawah umur yang mulai mengerti tentang seks bebas. Selain dari keluarga dari masyarakat sangat mempengaruh sekali karena individu akan hancur moral dan akhlaknya bila lingkungan dia tinggal tidak mencerminkan nilai moral-moral yang ada. Dewasa ini GSP sudah tidak asing lagi bagi kita karena banyaknya pemudi bangsa ini yang tidak dapat menjaga iman dan kehormatannya.

Masalah ini hanya sebagian saja yang saya ungkap. Apabila ada salah kata mohon di maafkan.

Tidak selamnya saweran itu buruk..........

Mendengar kata nyawer pasti anda memikirkan hal-hal yang berbau negative. Memang kebanyakan masyarakat menggunakan kata nyawer itu untuk menyawer biduan atau pertunjukkan lainnya. Dalam kesempatan kali ini saya mengubah sedikit tentang pandangan anda tentang menyawer, kata itu tidak selalu berbau kearah negative tetapi masih ada ke arah yang positifnya.

Di suatu daerah telah dijadikan kebiasaan menyawer menjadi kebudayaan, tentu menyawer yang bersifat positif, yaitu menyawer dalam membantu tetanggnya bila tetangganya itu dirawat rumah sakit atau tertimpa musibah. Disini mereka menanamkan jiwa kebersamaan yang hampir menghilang ditengah-tengah masyarakat sekarang. Di daerah itu masyarakatnya bersama-sama menyawerkan uangnya untuk meringankan beban dari tetangganya itu dengan saweran setiap orangnya dikenakan lima ribu rupiah, mungkin sangat kecil nominal yang disawerkannya tetapi mereka tidak melihat dari sedikit atau banyakanya jumlah saweran itu tetapi kebersamaan yang mereka harapkan. Namun dibalik itu semua pasti ada yang pro dan kontra, diamana pendatang yang baru tidak setuju dengan apa yang kebudayaan menyawer di daerah itu. Namun masyarakat lama mengerti dari ketidak setujunya mereka dari kebiasaan yang mereka lakukan selama ini. Mungkin tempat mereka dulu tunggal tidak ada kegiatan seperti ini. Disini nilai kebiasaan masyarakat menjadi kebudayaan yang sudah menjadi darah daging masyarakat di daerah itu.

Sekilas Tentang Ilmu-Ilmu Sosial, Ilmu Pengetahuan Sosial dan Ilmu Sosial Dasar

  1. Ilmu-ilmu Social

Telah diketahui bahwa sumber dari segala ilmu pengetahuan adalah philoshopi baik ilmu-ilmu alam maupun ilmu-ilmu sosial bermula dari filsafah. Ilmu pengetahuan dibagi tiga cabang, yaitu :

q Natural science meliputi fisika, kimia, astronomi, biologi, botani, dan lain-lain.

q Sosial science terdiri dari sosiologi, ekonomi, politik, antropologi, sejarah, psikologi, geografi, dan lain-lain.

q Humanities terdiri dari bahasa, agama, kesusastraan, kesenian, dan lain-lain.

Ilmu-ilmu sosial berkemban terus sesuai dengan kebutuhan manusia dalam era pembangunan, khusunya di Indonesia. Dewasa ini hampir semua perguruan tinggi di Indonesia menyelenggrakan pengajaran dalam bidang ilmu sosial.

  1. Ilmu Pengetahuan Sosial

Dari perkembangan ilmu-ilmu sosial timbul paham studi sosial yang disebut ilmu pengetahuan sosial. IPS adalah bidang studi yang merupakan paduan sejumlah mata pelajaran sosial. Materi dari berbagai disiplin ilmu sosial seperti, geografi, sejarah, sosiologi, antropologi, ekonomi, ilmu politik, ilmu hukum, dan lain-lain.

  1. Ilmu Sosial Dasar

ISD adalah gabungan dari disiplin ilmu-ilmu sosial yang dipergunakan dalam pendekatan, dan pemecahan masalah-masalah sosial yang timbul dan berkembang dalam masyarakat. Dengan begitu antara ilmu-ilmu sosial dan ilmu sosial dasar tidak ada perbedaan yang prinsipil.

2. Latar Belakang Ilmu Sosial Dasar

Latar belakang diberikannya mata kuliah ISD di perguruan tinggi karena :

  1. Banyaknya kritik yang ditunjukan pada sistem pendidikan di perguruan tinggi oleh para cendekiawan. Mereka berpendapat bahwa sistem pendidikan yang berlangsung masih berbau kolonial dan merupakan warisan sistem pendidikan Belanda.
  2. Sistem pendidikan kita menjadi sesuatu yang elite bagi masyarakat kita sendiri sehingga kurang akrab dengan lingkungan masyarakat, serta tidak mengenali dimensi-dimensi lain diluar disiplin keilmuan.

Sedangkan tenaga ahli yang dihasilkan oleh perguruan tinggidiharapkan mempunyai tiga jenis kemampuan, yaitu personal, akademis, kemampuan profesional.

  1. Ilmu Sosial Dasar Sebagai Komponen MKDU

Dari ketiga kemampuan yang diharapkan dimiliki oleh mahasiswa sebagai calon tenaga ahli, kemampuan personal ditanamkan kepada mahasiswa melalui mata kuliah dasar umum.MKDU terdiri dari 6 mata kuliah, yaitu Agama, Pancasila, Kewiraan, Ilmu alamiah dasar, Ilmu sosial dasar, Ilmu budaya dasar. Tujuan dari MKDU, yaitu sebagai usaha membangun perkembangan kepribadian mahasiswa agar mampu berperan sebagai anggota masyarakat, bangsa, srta agama, untuk menumbuhkan kepekaan mahasiswa terhadap masalah-masalah sosial yang timbul dalam masyarakat, memberi pengetahuan dasar kepada mahasiswa agar mereka mampu berfikir secara interdisipliner.

  1. Ruang Lingkup Pembahasan

Berpangkal pada tujuan diatas ada dua masalah yang dipakai sebagai bahan pertimbangan ruang lingkup pembahasan ISD.

1. Adanya berbagai asapek yang merupakan suatu masalah sosial yang dapat di tanggapi dengan pendekatan sendiri.

2. Adanya keragaman golongan dan kesatuan sosial lain dalam masyarakat yang masing-masing mempunyai kepentingan kebutuhan serta pola pemikiran dan pola tingkah laku sendiri.

  1. Masalah-masalah Sosial dan Ilmu Sosial Dasar
    1. Masalah-masalah Sosial

Masalah-masalah yang dihadapi masyarakat tidaklah sama, hal ini disebabkan karena perbedaan tingkat perkembangan kebudayaan masyarakat dan keadaan lingkungan al;am dimana masyarakat itu hidup. Yang membedakan masalah sosial dengan masalah lainnya adalah masalah sosial selalu ada kaitannya dengan nilai-nilai moral dan pranata-pranata sosial. Menurut para ahli, adalah suatu kondisi atau perkembangan yang terwujud dalam masyarakat yang berdasarkan atas studi, mempunyai sifat yang dapat menimbulkan kekacauan lalu lintas dan peluang kejahatan. Dengan demikian suatu masalah yang digolongkan sebagai masalah sosial oleh ahli belum tentu dianggap sebagai masalah sosial umum.

    1. Masalah-masalah Sosial dan Ahli Ilmu Sosial

Masalah sosial muncul sejak adanya peradaban manusia, karena dianggap sebagai sesuatu yang mengganggu kesejahteraan hidup. Sejumlah ahli ilmu sosial seperti Merton dan Nizbet (1961), Denzin (1973), Gerson (1969), dan Brodly ( 1976), merasakan bahwa dengan menggunakan pendekatan masalah-masalah sosial sebagai kerangkanya maka hakikat masyarakat dan kebudayaan manusia akan lebih dapat memahami.

sebagai syarat tugas ISD